Harga beberapa komoditas sayuran naik di musim hujan saat ini, apalagi
jika terjadi banjir. Contoh saja cabai yang angka kenaikannya cukup
drastis dari Rp 18.000/kg menjadi Rp 27.000/kg.
Pemerintah dalam
hal ini Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan mempunyai
alasan yang berbeda soal alasan komoditas sayuran mengalami kenaikan.
"Yang
jadi masalah adalah transportasinya. Ini nggak boleh terganggu dan saya
harap stok masih ada dan masih dikendalikan," kata Menteri Pertanian
Suswono di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis (17/1/2013).
Suswono
meminta para petani sayuran, utamanya cabai dan bawang untuk membuat
parit yang agak tinggi. Hal ini untuk mencegah agar tanaman tersebut
rusak dan terkena banjir.
"Jelas cabai, bawang akan terganggu
kalau curah hujan tinggi, kita tentu sudah di beberapa tempat saving net
dan parit yang agak tinggi untuk mencegah agar tidak kena banjir dan
rusak. Memang sudah ada laporan petani sudah ada yang busuk dan
sebagainya. Tetapi secara umum Sekarang ini masih belum terganggu,"
katanya.
Sementara itu di tempat yang sama, Wakil Menteri
Perdagangan Bayu Krisnamurthi memberikan penjelasan yang lain. Menurut
Bayu, naiknya harga sayuran dan cabai secara umum karena komooditi
tersebut dipasok harian dan tingkat kerusakan meningkat selama musim
hujan.
"Misalnya sayur, holtikultura, cabai itu naiknya cukup
besar karena itu memang dipasok harian, dan tingkat kerusakan meningkat
ini yang kita lihat," tutur Bayu.
No comments:
Post a Comment