Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)
mendukung upaya pengusaha yang relokasi pabrik dari Jabodetabek dengan
alasan tak sanggup bayar UMP 2013. Hal ini lebih baik dilakukan daripada
meminta penangguhan UMP.
"Memang harus begitu lebih baik
relokasi, perusahaan padat karya sebaiknya pindah ke daerah yang UMP-nya
rendah, seperti Subang, Sukabumi, Kendal dan lain-lain, sebaiknya ke
sana," kata Presiden KSPI Said Iqbal kepada detikFinance, Jumat (11/1/2013)
Ia
menuturkan kawasan Jabodetabek seharusnya lokasi bagi para pengusaha
atau perusahaan yang memiliki padat modal yang bisa sanggup bayar UMP
tinggi. Sementara pengusaha yang berbasis padat karya seperti sepatu,
garmen, tekstil sebaiknya berada di luar Jabodetabek.
"Memang
kalau di luar Jabodetabek infrastruktur tak terlalu baik, itu
konsekuensi dari upah yang rendah, biaya untuk angkut barang lebih
tinggi karena jauh dari pelabuhan, tapi kalau sudah berkembang pasti
pemdanya akan bangun infrastruktur," katanya.
Iqbal mengakui
dampak relokasi dalam jangka pendek akan membuat PHK para buruh di
kawasan Jabodetabek. Namun Iqbal yakin, para pekerja yang di PHK akan
terserap oleh masuknya pengusah sektor padat modal.
"Tentu lokasi padat karya yang ditinggalkan akan diisi oleh perusahaan padat modal maka akan terserap yang kena PHK," katanya.
Di
sisi lain, Iqbal menegaskan tak percaya kenaikan UMP 2013 akan memicu
PHK besar-besaran. Ia mencontohkan ada salah satu perusahaan garmen di
Kawasan Berikat Nusantara (KBN) yang berencana PHK karyawan jika tak
dapat penangguhan UMP.
Lalu pihak manajemen bersama buruh
melakukan bipartit, ada kesepakatan pembayaran UMP di bawah Rp 2,2 juta
atau hanya Rp 1,8 juta. Sayangnya waktu berselang, pihak manajemen tetap
melakukan PHK karena periode awal tahun merupakan banyak kontrak
pekerja outsourcing yang berakhir.
"Setelah teken dengan tenaga
kerja, beberapa waktu kemudian ada PHK, mereka mengambil dua keuntungan,
pertama tetap ada PHK tapi bayar upah di bawah UMP. Memang tetap PHK
tapi jumlahnya tak sebanyak dari rencana, ini yang membuat saya tak
percaya kenaikan UMP membuat PHK besar-besaran," katanya.
Sumber: www.detik.com (11/1/2013)
No comments:
Post a Comment